Padangsidimpuan (04/03/2012).
Muhammadiyah cabang Padangsidimpuan Utara melaksanakan Tabligh Akbar yang
disebut Hari Muhammadiyah berlangsung meriah, dihadiri seluruh anggota dan
simpatisan Muhammadiyah. Hari Muhammadiyah yang dilaksanakan di Gedung Pusat
Kegiatan Muhammadiyah Ranting Kampung Marancar ini dihadiri sekitar 700 orang
ini, merupakan hasil musyawarah PCM dan PRM se-cabang Padangsidimpuan Utara
yang dilaksanakan sekali dalam tiga bulan.
Kegiatan diawali dengan pembukaan
oleh Ali Hamsah Lubis, S.Pd. pembacaan Al-quran, Drs. Ali Nurdin Siregar MA
ini, semakin meriah dengan tampilnya paduan suara siswa MTs M 22
Padangsidimpuan dalam menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars
Muhammadiyah. Ketua PRM Kampung Marancar Hartono Budiman Hasibuan selaku
panitia lokal mengucapkan terima kasih kepada panitia, anggota dan simpatisan
Muhammadiyah yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Hari
Muhammadiyah/ tabligh akbar ini memiliki manfaat ganda yaitu disamping dapat
menambah ilmu dan memantapkan hidup dalam ber-Islam dan ber-Muhammadiyah, juga
dapat melakukan silaturrahim saling mengenal, bertukar pikiran dan pengalaman,
sekaligus dapat berwisata dan menampakkan syiar Muhammadiyah. Pelaksanaan
kegiatan ini juga didasarkan Keputusan Muktamar ke 46 tentang Pedoman
Revitalisasi Cabang bahwa diantara model
pengembangan cabang adalah melaksanakan
pengajian/tabligh akbar berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan anggota.
Hari Tabligh Akbar yang kemudian disebut Hari Muhammadiyah, demikian
disampaikan Ketua PCM Padangsidimpuan Utara Afwan Tarihoran, M.Pd. dalam
pidatonya.
Afwan,
mengajak seluruh anggota untuk meluruskan
niat/tujuan dan membangun kesadaran
ber-Muhammadiyah. Tujuan ber-Muhammadiyah tentu akan menjadi penentu
perbuatan dikala kita sudah berada dalam Muhammadiyah. Seseorang ber-Muhammadiyah idealnya ingin beramal,
membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya selaras dengan tujuan
Muhammadiyah itu sendiri.
Drs. H. Ahmad
Rasyidi, SH dalam ceramahnya Muhammadiyah dan Tantangannya, menjelaskan bahwa
Muhammadiyah harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
gerakan-gerakan kelompok lain yang dapat melemahkan gerakan Muhammadiyah. Oleh
karena itu da’wah yang dilakukan tidak seremonial tetapi harus menanamkan
keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan.