Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, atas berkat dan
rahmat Allah hari ini Ahad, 09 Desember 2012 kita dapat berkumpul di ranting Batang Ayumi
Jae ini dalam kegiatan Tablig Akbar yang
kita sebut HARI MUHAMMADIYAH, setelah tiga bulan yang lalu kita bersama di ranting Muhammadiyah Bonan Dolok dan tiga bulan ke depan 10 Maret 2013 Insya
Allah kita akan bersama lagi di Ranting Muhammadiyah Sadabuan.
Hari Muhammadiyah kali ini disamping kegiatan
Tabligh Akbar, kita juga memperingati milad Muhammadiyah ke 103 H/ 100 M
tingkat cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara. Hal ini sesuai dengan hasil
Rapat PCM bersama PRM se cabang Padangsidimpuan Utara tanggal 12 Nopember 2012
di ranting Muhammadiyah Kampung Marancar.
Thema milad Muhammadiyah ke 103 H/ 100 M adalah Sang
Surya Tiada Henti Menyinari Negeri. Milad kali ini kita laksanakan lebih sederhana dibandingkan dengan tahun lalu.
Milad tahun lalu yang kita jadikan awal kegiatan Hari Muhammadiyah Cabang ini,
kita melaksanakan 5 kegiatan yaitu pemasangan spanduk milad dalam bentuk
publikasi, penyantunan fakir miskin, anak yatim dan kaum duafa, penyelenggaraan
resepsi/ upacara milad ke-102 H /ke 99 M, pemberian penghargaan dan cendramata
kepada sesepuh Muhammadiyah dan Tabligh Akbar/pengajian anggota se- cabang
Padangsidimpuan Utara. Tahun ini kegiatan yang kita lakukan adalah pemasangan
spanduk milad, resepsi milad yang kita laksanakan bersamaan dengan Tabligh
Akbar pada hari ini.
Hadirin yang dirahmati Allah.......................
Dalam usia ke-103 tahun menurut perhitungan
hijriah atau 100 tahun menurut
perhitungan miladiyah sejak kelahiran Muhammadiyah 8 Dzulhijjah 1330 H / 18
Nopember 1912 M, merupakan suatu anugerah Allah yang patut kita syukuri. Dalam
perjalanan panjang ini, Sang Surya tiada henti menyinari Negeri. Muhammadiyah
telah melintasi zaman yang berbeda-beda yang masing-masing dengan karakter
sendiri-sendiri. Sejak zaman Belanda, Jepang, kemerdekaan, orde lama,
orde baru sampai zaman reformasi saat ini.
Kesyukuran akan anugerah (nikmat) Allah ini, juga merupakan
suatu bukti akan keimanan kita yang patut kita koneksikan kepada pemberi
nikmat itu sendiri Allah SWT.
øÎ)ur c©r's?
öNä3/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã
ÓÏt±s9
Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS.Ibrahim:7)
Menurut sejarah yang kita dapatkan bahwa Muhammadiyah
cabang Padangsidimpuan Utara sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda tahun
1934. Hal ini sesuai SK PP Muhammadiyah No. 470 tanggal 22 April 1934 yang pada
saat itu masih Daerah Tapanuli. Pada tahun 1966 terjadi pemekaran Daerah
Tapanuli menjadi 3 daerah yaitu Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Nias sesuai
Instruksi PP Muhammadiyah No. 5 tanggal tanggal 19 April 1966 maka Padangsidimpuan
Utara masuk Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang selanjutnya berubah menjadi
cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan. Pada tahun 1983 SK pendirian Cabang
Muhammadiyah Padangsidimpuan di perbaharui oleh PWM Sumatera Utara sesuai SK
PWM No. B/08/1983 tanggal 28 Agustus
1983 sekaligus SK pendirian 16 ranting-rantingnya.
Hadirin yang dirahmati Allah..............
Tahun 1994 berdiri cabang Padangsidimpuan Selatan
sesuai SK PWM No. 373/SK-PW/I.A/1.b/1994 tanggal 30 Nopember 1994. Sejak saat
itu tinggallah cabang Padangsidimpuan dengan wilayahnya berada di Padangsidimpuan Utara dengan memiliki 6
ranting yaitu Kampung Marancar, Batang
Ayumi Jae, Wek I Sigiring-giring, Sadabuan, Bonan Dolok dan Losung Batu. Saat
ini Cabang Padangsidimpuan Utara memiliki 8 ranting dengan berdirinya ranting
Tano Bato dan ranting Payanggar.
Pada tanggal 15 sampai 16 Juni 1996
diselenggarakan Musyarah cabang ke- 31 Muhammadiyah Padangsidimpuan. Musyawarah
cabang ini sebagai musyawarah cabang terakhir sejak konfrensi cabang - I (pertama) pada bulan Juni 1946.
Pada Musycab ini diputuskan penggantian nama
cabang Padangsidimpuan menjadi cabang Padangsidimpuan Utara untuk diajukan ke
PWM Sumatera Utara. Pada tanggal 12 Juli 1996 diterima SK PWM No.
A-2/SKC/07/9500 tentang pengangkat
H.Abdullah Umar Lubis sebagai Ketua dan SK PWM No. A-2/SKC/08/9500 tentang
penetapan PCM Padangsidimpuan Utara Masa Jabatan 1995-2000 tanggal 17 Shafar
1417 H/ 3 Juli 1996 M. Maka sejak itu cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan berubah
nama menjadi Cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara kembali.
Uraian di atas agar kita jangan sampai melupakan sejarah
dan perjuangan yang telah dilakukan Muhammadiyah.
Sejarah singkat di atas juga membuktikan bahwa Muhammadiyah termasuk di Padangsidimpuan Utara telah
melintasi beberapa zaman yang tiada
henti menyinari negeri ini. Berbagai tantangan dan rintangan telah dilewati,
berbagai kemajuan telah diraih, tetapi perjuangan tidak boleh berhenti, demi
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
Musyarah cabang
Muhammadiyah ke-4 sejak penggantian nama cabang Padangsidimpuan menjadi
Padangsidimpuan Utara periode 2010-2015, kita telah memutus berbagai
program-program yang akan kita laksanakan secara bersama. Diantara program itu
telah kita laksanakan termasuk kegiatan kita pada hari ini. Dalam setiap
pertemuan kita senantiasa memasyarakatkan manhaj gerakan Muhammadiyah, kita
terus berusaha meningkatkan kepemimpinan
organisasi yang lebih efektif sehingga kepemimpinan organisasi tidak tertumpu pada figur tetapi lebih
berbasis sistem. Kita senantiasa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan
ranting. Kita terus mengembangkan jumlah anggota yang pada tahun 2012 ini kita telah mengajukan 4 kali pengusulan KTAM
dengan ke Pimpinan Pusat dengan jumlah anggota baru 131 orang.
Alhamdulillah dengan
kebersamaan kita, PWM sumatera Utara pada resepsi Milad ke 103 H/ 100 M tanggal
15 Nopember 2012 yang lalu di Medan
telah memberi penghargaan kepada kita sebagai Pimpinan Cabang Terbaik
II tingkat Sumatera Utara.
Pemberian penghargaan
ini hendaknya dapat menjadi motivasi kepada kita untuk lebih baik dimasa yang akan
datang karena masih banyak program-program yang belum kita laksanakan. Pengelolaan
dan pemakmuran mesjid kita perlu kita tingkatkan, kehadirang anggota dalam pengajian rutin perlu
kita tingkatkan, pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah, pemberdayaan ekonomi,
pemberdayaan masyarakat dan berbagai program-program lain yang membutuhkan
perhatian kita bersama.
Suatu hal
yang perlu kita lakukan adalah meluruskan
niat/tujuan ber-Muhammadiyah.
Tujuan/niat ini akan menjadi penentu
perbuatan kita dikala kita sudah berada dalam Muhammadiyah. Seseorang masuk Muhammadiyah idealnya ingin beramal,
membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya selaras dengan tujuan
Muhammadiyah itu sendiri. Rasulullah bersabda: “sesungguhnya setiap
perbuatan itu dengan niat, dan setiap perbuatan bernilai sesuai dengan yang
diniatkannya”.
Oleh karena itu mari kembali
luruskan niat kita dan membangun kesadaran kita dalam ber-Muhammadiyah. Mari
kita berhijrah, berjuang di jalan Allah dengan organisasi Muhammadiyah yang
kita cintai ini sesuai kemampuan yang kita miliki. Karena kita ber-Muhammadiyah
dalam rangka membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya, mencari ridho
Allah semata. Insya Allah kita tergolong orang-orang yang mendapatkan
kemenangan.
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#rßyg»y_ur Îû È@Î6y «!$# ôMÏlÎ;ºuqøBr'Î/ öNÍkŦàÿRr&ur ãNsàôãr& ºpy_uy yYÏã «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ç/èf tbrâͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ
Orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka,
adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan.(QS.At-Taubah/9:20)
Iman itu ditasdidkan dalam
hati, diucapkan dengan lidah dan dilaksanakan dengan anggota, jika demikian
maka tugas kita selanjutnya adalah “Membangun Jembatan” antara hati- lidah dan anggota
badan atau perbuatan kita. Secara
organisasi kita harus membangun jembatan antara idiologi- visi dan Misi Muhammadiyah
dengan program, dan pelaksanaan/ kegiatan yang kita lakukan. Jembatan ini harus
dibangun dengan kokoh, tiang dan badan jembatan harus menyatu, sejalan pikir
dang zikir kita. Dengan bangunan jembatan yang kokoh ini insya Allah murka
Allah akan terhindar dari kita, dan mengangkat derajat kita menjadi orang-orang
yang ber-Taqwa.
Akhirnya..Semoga sang
surya tetap bersinar dihati kita semua. Ya Allah Tuhan
Rabbiku, Muhammad Junjungan ku, Al-Islam Agamaku, Muhammadiyah gerakan ku. Mudah-mudahan
dengan muhammadiyah akan dapat mengantarkan kita dan ummat Islam ke pintu
gerbang sorga jannatun na’im dengan keridhaan Allah Yang Rahman dan Ramim.
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar