Assalamu 'alaikum Wr. Wb
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh. (QS. As-Shaf:4)
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam Da’wah Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur an dan As-sunnah, berasas Islam. Maksud dan tujuan
Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mencapai maksud dan tujuan itu, Muhammadiyah melaksanakan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan tajdid yang diwujudkan
dalam usaha disegala bidang kehidupan berbentuk amal usaha, program dan kegiatan.
Sejak Muhammadiyah
yang didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H (18 Nopember 1912 M) telah
berumur 100 Tahun (satu abad). Dengan usia satu abad itu muncul berbagai
pertanyaan, masihkah Muhammadiyah mampu memberikan pencerahan bagi ummat?
Apakah warga masih memiliki kepribadian
seperti yang di cita-citakan oleh Muhammadiyah? Mungkin saja Muhammadiyah terus berkembang, tetapi bukan tidak mungkin
disuatu daerah Muhammadiyah redup, layu atau tinggal menunggu ajal tiba dan bersiap-siap
memjemput kematian yang tidak terhindarkan. Kenapa demikian? Hal tersebut tentu
berhubungan dengan manusia/ warga Muhammadiyah yang ada di daerah/tempat itu.
Oleh karena itu mari kita bangun organisasi ini dengan kebersamaan sehingga
kita bagai bangunan yang kokoh (As-Shaf:4)
Hal yang perlu kita lakukan
adalah meluruskan persepsi, niat/tujuan dan membangun kesadaran kita ber-Muhammadiyah.
Tujuan ber-Muhammadiyah tentu akan menjadi penentu perbuatan dikala kita sudah
berada dalam Muhammadiyah. Seseorang
ber-Muhammadiyah idealnya ingin beramal, membentuk pribadi muslim yang
sebenar-benarnya selaras dengan tujuan Muhammadiyah itu sendiri. Rasulullah
bersabda: “sesungguhnya setiap perbuatan itu dengan niat, dan setiap
perbuatan bernilai sesuai dengan yang diniatkannya”.
Alhamdulillah, di Cabang
Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara, sudah kita mulai meluruskan niat itu,
paling tidak kita sudah merajut silaturrahim dengan melakukan berbagai kegiatan
bersama, mengambil keputusan bersama-sama, termasuk dalam mengambil keputusan
pelaksanaan tabligh akbar atau yang kita sebut Hari Muhammadiyah
ini. Dalam kegiatan pengukuhan kita selalu bersama seluruh PRM, dari 8 ranting
7 ranting telah dikukuhkan. Kita PCM dan
seluruh PRM se-cabang selalu bersama ditambah dengan kegiatan lain. Semoga
kebersamaan ini terus terjaga dengan baik.
Secara administrasi juga kita
mulai tata, sebagai upaya bahwa kita adalah organisasi yang teratur. Sampai
dengan Januari 2012 secara administrasi anggota Muhammadiyah 870 orang. Pada 17
Januari bertambah 39 orang, sehingga sampai saat ini secara administra jumlah
anggota 809 orang, belum termasuk ada anggota dan memiliki KTAM tidak terdaftar
di ranting. Jika angka ini kita kalikan, katakan dalam satu rumah itu 4 orang
berarti kita sudah punya potensi ± 3.200 orang. Ini adalah tugas kita bersama
sehingga potensi itu dapat digali, ditambah lagi simpatisan ± 300 orang
Terima kasih kami ucapkan
kepada PRM dan seluruh anggota yang dengan niat yang ikhlas dan semangat
kebersamaan kita sudah mampu melaksanakan kegiatan ini. Kita tentu terus
berusaha bahwa kepemimpinan yang kita bangun adalah kepemimpinan berbasis
sistem, tidak bertumpu pada figur, yang dalam istilah kita kepemimpinan kolektif kolegial.
Kondisi yang kita rasakan saat
ini adalah diantara warga/ anggota ada yang tujuan/ niatnya ber-Muhammadiyah
sudah tidak selaras dengan tujuan Muhammadiyah, menipisnya idiologi dan
komitmen ber-Muhammadiyah, tidak menunjukkan keperibadian Muhammadiyah. Oleh
karena itu sangat penting mengintensifkan pembinaan
ideologi di seluruh lingkungan organisasi termasuk di amal usaha, majelis/ lembaga,
dan organisasi otonom Muhammadiyah melalui berbagai usaha yang
terintegrasi sehingga prinsip, visi, dan misi Muhammadiyah teraktualisasi
dalam aktivitas gerakan.
Ada satu Kisah Imajinasi: seorang pimpinan
Muhammadiyah bertamu ke rumah warga, di ruang tamu rumah itu ada satu gambar, katakan saja gambar itu lambang Muhammadiyah terpajang
dengan posisi miring, gambar ini sudah ber-abu karena sudah lama tidak
dibersihkan sehingga sinar matahari sudah terlihat redup. Sewaktu pimpinan tadi
meluruskan posisi gambar. Spontan yang punya rumah mengatakan “Kenapa demiringkan
gambarnya”! Pimpinan Muhammadiyah terheran, saya luruskan dikatakan dimiringkan.
Gambar yang miring rupanya bagi yang
punya rumah sudah dianggab lurus, karena seringnya memandang hal yang
miring. Secara sosial memang sesuatu perbuatan yang salah dilakukan
terus-menerus dan menjadi kebiasaan dianggab menjadi kebenaran. Begitulah
mungkin seseorang yang jarang hadir dalam pengajian sudah dianggap menjadi
suatu kebenaran. Tidak merasa resah dan bersalah jika tidak hadir dalam pengajian, atau kegiatan
organisasi.
Jika pandangan ini sampai
melanda pimpinan Muhammadiyah (PPM, PWM, PDM, PCM, PRM) atau pimimpin amal
usaha (Kepala, ketua, direktur, rektor, dekan) atau Muballigh atau tokoh-tokoh
Muhammadiyah, dimana para pimpinan, muballigh dan tokoh sudah tidak lagi mau
aktif khususnya kegiatan di ranting misalnya
mengikuti pengajian, takjiah, kegiatan organisasi tentu sangat
memprihatintakan. Seorang yang notabene pemimpin/tokoh/muballigh Muhammadiyah
tatapi tidak memperdulikan dan dikenal ranting maka benarlah falsafah Yunani Kuno yang mengatakan: “Proses Pembusukan
Ikan mati berasal dari kepala, lalu menjalar keseluruh tubuhnya”.
Oleh karena itu mari kita
kembali luruskan niat dan membangun kesadaran kita dalam ber-Muhammadiyah. Mari
kita berhijrah, berjuang di jalan Allah dengan organisasi Muhammadiyah yang
kita cintai ini sesuai kemampuan yang kita miliki. Karena kita ber-Muhammadiyah
dalam rangka membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya, mencari ridho
Allah semata. Insya Allah kita tergolong orang-orang yang mendapatkan
kemenangan
Orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka,
adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan.(QS.At-Taubah/9:20)
Berdasarkan Keputusan Muktamar
ke 46 tentang Pedoman Revitalisasi Cabang
bahwa diantara model pengembangan cabang adalah melaksanakan pengajian/tabligh akbar
berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan anggota. Hari Tabligh Akbar yang
kemudian disebut Hari Muhammadiyah.
Kita sudah lakukan hal itu hari ini, yang kita awali dengan acara resepsi Milad
Muhammadiyah ke 102/99 tanggal 02 Desember 2011 yang lalu.
Alhamdulillah dalam melaksanakan
kegiatan ini kita telah lakukan musyawarah bersama PCM dengan PRM se-Cabang
padangsidimpuan tanggal 13 Pebruari 2012 dan menyepakati melaksanakan
Pengajian/Tabligh Akbar sekali dalam 3 bulan. Jadwalnya telah kita sampaikan
kepada seluruh PRM. Insya Allah pada bulan 10 Juni 2012 kita akan bersama
kembali di Ranting Muhammadiyah Wek I Sigiring-giring.
Hari Muhammadiyah/ tabligh
akbar ini memiliki manfaat ganda yaitu disamping dapat menambah ilmu dan
memantapkan hidup dalam ber-Islam dan ber-Muhammadiyah, juga dapat melakukan
silaturrahim saling mengenal, bertukar pikiran dan pengalaman, sekaligus dapat
berwisata dan menampakkan syiar Muhammadiyah. Dalam menampakkan syiar itu hari
ini kita memakai pakaian Muhammadiyah dan karena baju Muhammadiyah itu serasi
bagi kita. Tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit.
Alhamdulillah dan terima kasih
khususnya kepada Ranting Kampung Marancar sebagai panitia lokal dan PRM se-cabang Padangsidimpuan, bahwa dengan
kebersamaan kita, Muhammadiyah di Padangsidimpuan Utara sudah mulai bergerak
lebih maju.
Dengan modal keimanan dan
keikhlasan menolong agama Allah, Allah akan menolong kita. Iman itu ditasdidkan
dalam hati, diucapkan dengan lidah dan dilaksanakan dengan anggota, maka tugas
kita selanjutnya adalah “membangun jembatan” antara hati- lidah dan anggota
badan atau perbuatan kita. Secara
organisasi kita harus membangun jembatan antara idiologi- visi dan Misi Muhammadiyah
dengan program, dan pelaksanaan/ kegiatan yang kita lakukan. Jembatan ini harus
dibangun dengan kokoh, tiang dan badan jembatan harus menyatu, sejalan pikir
dang zikir kita. Dengan bangunan jembatan yang kokoh ini insya Allah murka
Allah akan terhindar dari kita, dan mengangkat derajat kita menjadi orang-orang
yang ber-Taqwa.
Akhirnya, sekali lagi kami ucapkan
terima kasih atas kebersamaan dan partisipasi kita semua. Semoga sang surya
tetap bersinar pada diri kita, istri dan anak serta keluarga kita. Syahadat
tetap melingkar diqalbu kita, warnanya tetap hijau berseri, membuat kita rela
hati, ikhlas dalam ber-Muhammadiyah dalam rangka pengabdian kita kepada Allah
SWT.
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
*) Disampaikan oleh Afwan Tarihoran (Ketua PCM
Padangsidimpuan Utara pada Hari Muhammadiyah Cabang/ Tabligh Akbar tanggal 04
Maret 2012 di Ranting Muhammadiyah Kampung
Marancar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar