Selasa, 20 November 2012

PIDATO PCM PADA HARI MUHAMMADIYAH DI WEK I SIGIRING-GIRING


Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS.At-Taubah/9:20)
Pada hari ini Ahad, 10 Juni 2012  kita kembali berkumpul ditempat ini dalam Tablig Akbar yang kita namakan HARI MUHAMMADIYAH, setelah tiga bulan yang lalu di Ranting Kampung Marancar dan Isya Allah tiga bulan ke depan 9 September 2012 akan kita laksanakan pula di Ranting Bonan Dolok.
Acara Tabligh Akbar/ Hari Muhammadiyah ini merupakan hasil kesepakatan kita bersama PCM dan PRM se-cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara. Idealnya kegiatan yang telah kita jadwalkan dalam dua tahun mengikat seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah di Padangsidimpuan Utara khususnya sehingga seluruh warga, keluarga dan simpatisan Muhammadiyah dapat menghadiri Tabligh Akbar/ Hari Muhammadiyah ini.
Hadirin yang dirahmati Allah
Pada Tanfidz Musyawarah Cabang Muhammadiyah ke-4 Padangsidimpuan Utara kita telah menyusun berbagai program baik program umum dan program per-bidang. Dalam program umum terdapat 3 program yaitu konsolidasi idiologis, konsolidasi kelembagaan dan pemberdayaan anggota dan kader. Program konsolidasi idiologis, Alhamdulillah, beberapa ranting dalam pengajian rutin mingguan telah ada materi kemuhammadiyahan. Namun demikian masih perlu ditingkatkan dengan mengintensifkan dan memasyarakatkan manhaj gerakan Muhammadiyah.
Program konsolidasi kelembagaan. Kita telah menampilkan bahwa kepemimpinan tidak bertumpu pada figur (ketua) tetapi lebih berbasis pada sistem. Alhamdulillah dari 8 ranting di cabang Padangsidimpuan Utara telah melaksanakan Musyran, koordinasi dan komunikasi antara cabang dan ranting dan ortom  sampai saat ini tejalin dengan baik. Namun demikian perlu kita tingkatkan sehingga disamping koordinasi dan komunikasi terjalin pula ukhuwah yang islami. Keberhasilan yang kita capai bukan keberhasilan personal tetapi keberhasilan dalam kebersamaan.
Program pemberdayaan anggota dan kader. Alhamdulillah kita secara proaktif telah mengembangkan jumlah anggota dalam rangka mewujudkan tujuan Muhammadiyah. Berdasarkan data pada awal periode ini ( Januari 2012) seperti yang kami sampaikan pada Hari Muhammadiyah di Kampung Marancar jumlah Anggota yang punya KTAM 870 orang, pada tanggal 17 Januari kita usulkan 39 orang, 5 April  60 orang, 15 Mei 33 orang. Artinya kita telah mengajukan 3 kali permohonan ke PP Muhammadiyah sehingga  anggota kita di Padangsidimpuan Utara bertambah 126 orang, maka secara administratif anggota kita berjumlah 996 orang. Hal ini perlu kita tingkatkan, karena bukan hal yang tidak mungkin ada anggota Muhammadiyah yang tidak terdaftar di ranting. Oleh karena itu pada setiap triwulan setiap PRM membuat laporan ke- PCM Padangsidimpuan Utara. Jumlah yang kita sebutkan belum termasuk keluarga, anak-anak kita dan simpatisan Muhammadiyah yang jumlah tentu lebih banyak. Jika setiap keluarga ada 4 orang maka berjumlah ± 4000 orang. Hal ini adalah potensi besar yang mesti kita kembangkan.
Oleh karena itu sesuai dengan ayat yang kami bacakan tadi marilah kita berhijrah dan berjihad di jalan Allah, Muhammadiyah adalah sarana berjuangan yang telah kita pilih. Beriman, berhijrah dan berjihad dijalan Allah baik harta benda dan diri lebih tinggi derajatnya dan mendapat kemenangan. Ini adalah janji Allah.
Hadirin yang dirahmati Allah
Dalam berorganisasi kita sudah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, oleh karena itu dalam melakukan aktivitas organisasi seharusnyalah kita berpedoman kepada AD dan ART itu, tidak bertindak sesuai pemikiran kita apalagi bertindak dengan maksud dan tujuan tertentu di luar tujuan Muhammadiyah.
Sebagai warga Muhammadiyah idealnya kita senantiasa beracuan pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Terkadang kita melihat warga Muhammadiyah tidak lagi mencirikan pribadi Muhammadiyah. Muhammadiyah tidak jadi sarana dalam mencapai Ridha Allah tetapi menjadikan Muhammadiyah sebagai sarana memenuhi kepentingan pribadi atau golongan, Naijubillahi min jalik.
Hadirin yang dirahmati Allah
Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah point A terdapat pedoman tentang kehidupan pribadi Muhammadiyah dalam berbagai bidang yaitu bidang aqidah, akhlaq, ibadah dan bidang muamalah duniawiyah.
Dalam bidang aqidah disebutkan bahwa setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang benar, ikhlas,dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad ar-rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muttaqin,dan muhsin yang paripurna.
Kenyataan menunjukkan bahwa diantara pribadi warga Muhammadiyah sudah tidak menancarkan pribadi mukmin sejati dan terkadang tidak menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber dalam kegiatan hidupnya dan bahkan mencari pelindung selain Allah SWT.
Katakanlah: "Apakah akan Aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal dia memberi makan dan tidak memberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintah supaya Aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik." (Al-An ‘am:14)
Dalam bidang Akhlaki setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Rasul dalam mempraktikkan akhlaq mulia, sehingga menjadi uswah hasanah yang diteladani berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Mencontoh dan mentauladani Rasulullah terkadang hanya terucap dibibir, tampa perbuatan. Banyak warga yang sudah tidak sama kata dan perbuatan, padahal Allah sangat murka dengan orang yang seperti ini.
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (As-shaf:3)
Idealnya setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidupnya  harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amal-amal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.
Dalam bidang Ibadah, setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shalih yang menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.
Berbagai kenyataan didepan mata bahwa pribadi Muhammadiyah sebahagian sudah tidak memancarkan kepribadian sholeh. Bukankah orang seperti ini dikelompokkan Allah kepada orang yang merugi? Yang beruntung adalah orang yang beriman dan beramal holah. Pirman Allah.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-‘ashr:3)
Tidak jarang kita melihat bahwa di mesjid -mesjid taqwa Muhammadiyah sudah tidak hidup jamaah. Dari menjid Taqwa itu sudah tidak terdengar suara azan. Lebih parah para pemimpin Muhammadiyah tidak diketahui dimana jamaahnya? Bagaiman mungkin bisa beramar makruf jika para pemimpinnya saja sudah tidak melaksanakan ibadah dengan sempurna, Bagaimana mungkin memimpin jamaah jika shalat para pemimpinnya sudah tidak berjamaah.
Dalam bidang muamalah, setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi dan khalifah di muka bumi, sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah.
Mungkin sebagian kita lupa bahwa hidup ini dalam rangka pengabdian kepada Allah. Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir secara burhani, bayani, dan irfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami yang dapat membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliah yang mencerminkan keterpaduan antara orientasi habluminallah dan habluminannas serta maslahat bagi kehidupan umat manusia. Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami, seperti: kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara  maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz-Dzariyat:56)
Demikianlah pidato ini kami sampaikan, semoga hari esok lebih baik dari hari ini, kepada panitia, dan semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini kami ucapkan terima kasih. Semoga kita berjumpa dalam tabligh Akbar/ Hari Muhammadiyah berikutnya 9 September 2012 di Ranting Muhammadiyah Bonan Dolok. Atas segala kekhilapan dan kesalahan dalam penyampaian pidato ini kami mohon maaf dan kepada Allah kami mohon ampun
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar