Senin, 10 Maret 2014

PIDATO PCM TABLIGH AKBAR HARI MUHAMMADIYAH DI BATANG AYUMI JAE


Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, atas berkat dan rahmat Allah  hari ini Ahad, 09 Desember  2012  kita dapat berkumpul di ranting Batang Ayumi Jae  ini dalam kegiatan Tablig Akbar yang kita sebut HARI MUHAMMADIYAH, setelah tiga bulan yang lalu kita bersama  di ranting Muhammadiyah Bonan Dolok  dan tiga bulan ke depan 10 Maret 2013 Insya Allah kita akan bersama lagi di Ranting Muhammadiyah Sadabuan.
Hari Muhammadiyah kali ini disamping kegiatan Tabligh Akbar, kita juga memperingati milad Muhammadiyah ke 103 H/ 100 M tingkat cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara. Hal ini sesuai dengan hasil Rapat PCM bersama PRM se cabang Padangsidimpuan Utara tanggal 12 Nopember 2012 di ranting Muhammadiyah Kampung Marancar.
Thema milad Muhammadiyah ke 103 H/ 100 M adalah Sang Surya Tiada Henti Menyinari Negeri.  Milad kali ini kita laksanakan  lebih sederhana dibandingkan dengan tahun lalu. Milad tahun lalu yang kita jadikan awal kegiatan Hari Muhammadiyah Cabang ini, kita melaksanakan 5 kegiatan yaitu  pemasangan spanduk milad dalam bentuk publikasi, penyantunan fakir miskin, anak yatim dan kaum duafa, penyelenggaraan resepsi/ upacara milad ke-102 H /ke 99 M, pemberian penghargaan dan cendramata kepada sesepuh Muhammadiyah dan Tabligh Akbar/pengajian anggota se- cabang Padangsidimpuan Utara. Tahun ini kegiatan yang kita lakukan adalah pemasangan spanduk milad, resepsi milad yang kita laksanakan bersamaan dengan Tabligh Akbar pada hari  ini.
Hadirin yang dirahmati Allah.......................
Dalam usia ke-103 tahun menurut perhitungan hijriah atau 100  tahun menurut perhitungan miladiyah sejak kelahiran Muhammadiyah 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912 M, merupakan suatu anugerah Allah yang patut kita syukuri. Dalam perjalanan panjang ini, Sang Surya tiada henti menyinari Negeri. Muhammadiyah telah melintasi zaman yang berbeda-beda yang masing-masing dengan karakter sendiri-sendiri. Sejak zaman Belanda, Jepang, kemerdekaan, orde lama, orde baru sampai zaman reformasi saat ini.  
 Dalam melintasi zaman yang berbeda-beda selama 103 tahun itu, Muhammadiyah telah mampu bertahan dan bahkan dapat mengembangkan diri  baik vertikal maupun horizontal. Banyak hal yang telah dilakukan Muhammadiyah walau masih banyak yang belum tergarap dengan baik dan menjadi tantangan bagi Muhammadiyah.
Kesyukuran akan anugerah (nikmat) Allah ini, juga merupakan suatu bukti akan keimanan kita yang patut kita koneksikan kepada pemberi nikmat itu sendiri Allah SWT.
øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9
Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.Ibrahim:7)
Menurut sejarah yang kita dapatkan bahwa Muhammadiyah cabang Padangsidimpuan Utara sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda tahun 1934. Hal ini sesuai SK PP Muhammadiyah No. 470 tanggal 22 April 1934 yang pada saat itu masih Daerah Tapanuli. Pada tahun 1966 terjadi pemekaran Daerah Tapanuli menjadi 3 daerah yaitu Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Nias sesuai Instruksi PP Muhammadiyah No. 5 tanggal tanggal 19 April 1966 maka Padangsidimpuan Utara masuk Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang selanjutnya berubah menjadi cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan. Pada tahun 1983 SK pendirian Cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan di perbaharui oleh PWM Sumatera Utara sesuai SK PWM  No. B/08/1983 tanggal 28 Agustus 1983 sekaligus SK pendirian 16 ranting-rantingnya.
Hadirin yang dirahmati Allah..............
Tahun 1994 berdiri cabang Padangsidimpuan Selatan sesuai SK PWM No. 373/SK-PW/I.A/1.b/1994 tanggal 30 Nopember 1994. Sejak saat itu tinggallah cabang Padangsidimpuan dengan wilayahnya berada di  Padangsidimpuan Utara dengan memiliki 6 ranting  yaitu Kampung Marancar, Batang Ayumi Jae, Wek I Sigiring-giring, Sadabuan, Bonan Dolok dan Losung Batu. Saat ini Cabang Padangsidimpuan Utara memiliki 8 ranting dengan berdirinya ranting Tano Bato dan ranting Payanggar.
Pada tanggal 15 sampai 16 Juni 1996 diselenggarakan Musyarah cabang ke- 31 Muhammadiyah Padangsidimpuan. Musyawarah cabang ini sebagai musyawarah cabang  terakhir sejak konfrensi cabang - I  (pertama) pada bulan Juni 1946.
Pada Musycab ini diputuskan penggantian nama cabang Padangsidimpuan menjadi cabang Padangsidimpuan Utara untuk diajukan ke PWM Sumatera Utara. Pada tanggal 12 Juli 1996 diterima SK PWM No. A-2/SKC/07/9500  tentang pengangkat H.Abdullah Umar Lubis sebagai Ketua dan SK PWM No. A-2/SKC/08/9500 tentang penetapan PCM Padangsidimpuan Utara Masa Jabatan 1995-2000 tanggal 17 Shafar 1417 H/ 3 Juli 1996 M. Maka sejak itu cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan berubah nama menjadi Cabang Muhammadiyah Padangsidimpuan Utara kembali.
Uraian di atas agar kita jangan sampai melupakan sejarah dan perjuangan yang telah dilakukan  Muhammadiyah. Sejarah singkat di atas juga membuktikan bahwa Muhammadiyah  termasuk di Padangsidimpuan Utara telah melintasi beberapa zaman yang  tiada henti menyinari negeri ini. Berbagai tantangan dan rintangan telah dilewati, berbagai kemajuan telah diraih, tetapi perjuangan tidak boleh berhenti, demi menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Musyarah cabang Muhammadiyah ke-4 sejak penggantian nama cabang Padangsidimpuan menjadi Padangsidimpuan Utara periode 2010-2015, kita telah memutus berbagai program-program yang akan kita laksanakan secara bersama. Diantara program itu telah kita laksanakan termasuk kegiatan kita pada hari ini. Dalam setiap pertemuan kita senantiasa memasyarakatkan manhaj gerakan Muhammadiyah, kita terus berusaha meningkatkan  kepemimpinan organisasi yang lebih efektif sehingga kepemimpinan organisasi  tidak tertumpu pada figur tetapi lebih berbasis sistem. Kita senantiasa menjalin koordinasi dan komunikasi dengan ranting. Kita terus mengembangkan jumlah anggota yang pada tahun 2012  ini  kita telah mengajukan 4 kali pengusulan KTAM dengan ke Pimpinan Pusat dengan jumlah anggota baru 131 orang.
Alhamdulillah dengan kebersamaan kita, PWM sumatera Utara pada resepsi Milad ke 103 H/ 100 M tanggal 15 Nopember 2012 yang lalu di Medan  telah memberi penghargaan kepada kita sebagai Pimpinan Cabang Terbaik II tingkat Sumatera Utara.
Pemberian penghargaan ini hendaknya dapat menjadi motivasi kepada kita untuk lebih baik dimasa yang akan datang karena masih banyak program-program yang belum kita laksanakan. Pengelolaan dan pemakmuran mesjid kita perlu kita tingkatkan,  kehadirang anggota dalam pengajian rutin perlu kita tingkatkan, pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan berbagai program-program lain yang membutuhkan perhatian kita bersama.
Suatu hal yang perlu kita lakukan adalah meluruskan  niat/tujuan   ber-Muhammadiyah. Tujuan/niat  ini akan menjadi penentu perbuatan kita dikala kita sudah berada dalam Muhammadiyah. Seseorang  masuk Muhammadiyah idealnya ingin beramal, membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya selaras dengan tujuan Muhammadiyah itu sendiri. Rasulullah bersabda: “sesungguhnya setiap perbuatan itu dengan niat, dan setiap perbuatan bernilai sesuai dengan yang diniatkannya”.
Oleh karena itu mari kembali luruskan niat kita dan membangun kesadaran kita dalam ber-Muhammadiyah. Mari kita berhijrah, berjuang di jalan Allah dengan organisasi Muhammadiyah yang kita cintai ini sesuai kemampuan yang kita miliki. Karena kita ber-Muhammadiyah dalam rangka membentuk pribadi muslim yang sebenar-benarnya, mencari ridho Allah semata. Insya Allah kita tergolong orang-orang yang mendapatkan kemenangan.
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#rßyg»y_ur Îû È@Î6y «!$# ôMÏlÎ;ºuqøBr'Î/ öNÍkŦàÿRr&ur ãNsàôãr& ºpy_uyŠ yYÏã «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ç/èf tbrâͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS.At-Taubah/9:20)
Iman itu ditasdidkan dalam hati, diucapkan dengan lidah dan dilaksanakan dengan anggota, jika demikian maka tugas kita selanjutnya adalah  Membangun Jembatan” antara hati- lidah dan anggota  badan atau perbuatan kita. Secara organisasi kita harus membangun jembatan antara idiologi- visi dan Misi Muhammadiyah dengan program, dan pelaksanaan/ kegiatan yang kita lakukan. Jembatan ini harus dibangun dengan kokoh, tiang dan badan jembatan harus menyatu, sejalan pikir dang zikir kita. Dengan bangunan jembatan yang kokoh ini insya Allah murka Allah akan terhindar dari kita, dan mengangkat derajat kita menjadi orang-orang yang ber-Taqwa.
Akhirnya..Semoga sang surya tetap bersinar dihati kita semua. Ya Allah Tuhan Rabbiku, Muhammad Junjungan ku, Al-Islam Agamaku, Muhammadiyah gerakan ku. Mudah-mudahan dengan muhammadiyah akan dapat mengantarkan kita dan ummat Islam ke pintu gerbang sorga jannatun na’im dengan keridhaan Allah Yang Rahman dan Ramim.
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar